Resume
: 17
Judul : Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Bismillahirrohmanirrohim
Sejak sore angin berhembus sedikit kencang. Sesekali guntur terdengar pertanda hujan akan segera turun. Berharap semoga sinyal bersahabat hingga usai mengirimkan resume.
Omjay mengirimkan flyer untuk kuliah malam ini sekitar pukul 18.00 wib. Meskipun sedang sakit Omjay tetap semangat menulis. Beliau berharap dengan menulis dapat menyembuhkan sakitnya. Syafakallah Omjay.
Mr. Bams segera minta ijin untuk mengunci grup demi kelancaran kuliah malam ini. Beliau membuka kuliah seijin Omjay. Mr. Bams menyapa ramah para peserta, “Semangat Agustus terus membara, walau masih didera pandemi. Pandemi tak menyurutkan kita untuk terus belajar dan belajar.” Tak lupa beliau mengajak kami semua untuk mendoakan Omjay yang sedang sakit. Beliau pun mempersilakan kami berdoa sebelum kegiatan dimulai.
Mr. Bams mengirimkan biodata narasumber, ibu Musiin, M.Pd. Ibu Musiin, M.Pd. biasa disapa Bu Iin ini lahir kota Tahu Takwa Kediri. Beliau mengabdikan diri di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak 1998 hngga sekarang. Bu Iin menyelesaikan studi Strata I di IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kemudian melanjutkan pendidikan Strata II di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. Kecintaan beliau terhadap profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat kabupaten Kediri. Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Selain itu, beliau juga founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.
Sebagai penulis pemula, bu Iin patut diacungi jempol sebab beliau telah menelorkan 6 buah buku. Salah satu karyanya, Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi merupakan karya bersama Prof Eko. Beliau juga menulis artikel popular di majalah online. Beliau telah memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020 sebagai tanda lulus mengikuti ujian Sertifikat Penulis.
Bu Iin alumni kelas menulis Omjay gelombang 8. Beliau berhasil mengalahkan rasa takut dalam dirinyasendiri. Ketakutan itu merendahkan potensi untuk menulis. Ketakutan itu antara lain:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Buku "IS THERE A BOOK INSIDE YOU?" dapat dijadikan rujukan para penulis pemula. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya.
Kita harus mempunyai alasan kuat mengapa kita menulis. Berikut alasan beliau menulis :
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Penguat alasan beliau menjadi penulis yaitu kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer berikut ini.
Beliau menjelaskan 3 pola penulisan buku nonfiksi, yaitu:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran.
2. Pola Prosedural (Buku
disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan.
3. Pola Klaster (Buku
disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada
buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab
setara).
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis.
Dalam pratulis ini kita menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, membuat Mind Mapping, menyusun kerangka. Dalam menyusun kerangka dapat mengikuti nasehat pak Yulius Roma Patandean di channel https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
2. Menulis Draf, yaitu
menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas da bagaimana ide
dituliskan.
3. Merevisi Draf,
yaitu merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian dan memeriksa
gambaran besar dari naskah.
4. Menyunting Naskah,
menyunting naskah mulai dari ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta,
sera legalitas dan norma berdasarkan KBBI dan PUEBI. KBBI online sangat
membantu penulis dalam menyunting naskah.
5. Menerbitkan buku.
Dari mana datangnya ide? Menurut beliau, ide menarik didapatkan dari Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, dan membaca buku. Setelah menemukan ide, sebaiknya segera melihat trend di masyarakat apakah naskah kita nantinya diminati masyarakat atau tidak. Hasil analisis di Google Trends bisa menjadi dasar untuk menulis. https://trends.google.co.id/trends/?geo=ID
Supaya tulisan kita berbobot maka harus referensi dari data dan fakta yang dapat diperoleh dari literasi internet. Referensi terdiri dari :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telahdirenungkan
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Mengapa harus ada anatomi buku ? Bila kita mengikuti ujian sertifikasi penulis, kita akan ditanya seputar anatomi buku. Seandainya kita memakai jalur portofolio, buku yang kita tulis pasti akan dilihat anatomi bukunya.
Apa saja hambatan dalam menulis ? Hambatan setiap penulis pasti berbeda-beda. Biasanya hambatan-hambatan tersebut adalah hambatan waktu, kreativitas, teknis, tujuan, dan psikologis.
Bagaimana cara mengatasinya ? Banyak membaca, mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber, disiplin menulis setiap hari. Jalan-jalan. menonton televise, mendengarkan music, berbelanja, berolahraga serta pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi.
Dengan mengikuti kelas menulis, tantangan menulis maka kepercayaan diri untuk menulis akan tumbuh
dengan sendirinya. Lantas dipupuk dengan menulis setiap hari maka keterampilan menulis semakin terasah.
Karawang, 18 – 8 - 2021
goood job
BalasHapusTerima kasih Bun. Semangat menulis untuk ibu juga.
HapusKeren tulisannya, pembukanya mantap, tulisannya sistematis
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih
HapusDi tempat kami malah hujan. Semoga denagnnkeeeampilan menukis yang dmeakin terasah, karya buku pun segera terwujud.
BalasHapusAamiin yra. Ternyata tidak jadi hujan Bun 😄
BalasHapus