Resume : 1
Topik : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Pemateri : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.
Penulis : Sri Sundari Catur Utami, M. Pd.
Bismillahirrohmanirrohim
Malam ini merupakan pertemuan perdana pelatihan menulis gelombang 19 dan 20. Sebelum acara dimulai, Om Jay mohon ijin untuk mengunci sementara WA Group agar para peserta mudah membuat resume materi malam ini.
Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator mala mini. Beliau berasal dari Lebak Banten. Sedangkan nara sumber oleh Ibu Sri Sugiastuti yang akrab disapa ibu Kanjeng. Beliau berasal dari Keraton Solo.
Pukul 19.06 W.I.B ibu Aam segera membuka kuliah online. Beliau membuka dengan salam. Kemudian dilanjutkan berdoa sejenak dengan membaca surat Alfatihah memohon kepada Allah subhanahu wata’ala yang sedang sakit diberi kesembuhan dan kuliah mala mini berjalan lancar.
Selanjutnya ibu Aam menyampikan bu Kanjeng adalah sosok inspirator bu Aam sejak mengikuti kelas menulis hingga beliau berhasil menerbitkan buku solo,mmenjadi moderator, curator dan sekarang sedang dalam tahap menjadi editor.
Selanjutnya, bu Aam menyampaikan beberapa ketentuan selama di kelas ini. Kelas ini dibagi 3 sesi, yaitu pembukaan, sesi kedua penyampaian materi oleh bu Kanjeng. Ketiga, sesi tanya jawab sekaligus
penutup. Bagi peserta yang ingin bertanya sila japri dengan format: nama, alamat, dan pertanyaan kirim ke nomor 085710996088.
Sebelum bu Kanjeng menyampaikan materi, bu Aam menayangkan slide tentang biodata pemateri. Nama lengkap : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd. Beliau sebagai seorang penulis, editor, dan motivator.
Beliau menyelesaikan S1 di FKIP Bahasa Inggris UNS dan S2 di UMS. Beliau seorang guru pegiat literasi nusantara. Beliau telah menulis 21 buku. Beliau menjadi editor sejak 2019, Menjadi pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah. Beliau juga sebagai motivator dan blogger. Hobi beliau silaturahmi, travelling, dan membaca. Motto beliau “Bersemangat menggapai ridha Allah dengan berbagi dan silaturahmi.”
Tema kuliah mala mini yaitu Jadikan Menulis sebagai Passion. Sebelum menyampaikan materi, beliau bertanya mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan ? Menurut beliau, ada dua hal
sebagai jawaban, pertama, hingga hari ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat mulia, dihormati dan dihargai secara sosial. Kedua, kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan
berpikir. Namun seiring perjalan waktu, banyak alasan hingga kita menunda menulis.
Bu Kanjeng menyampaikan ketika berproses menjadi penulis seringkali mengalami banyak kendala dan hambatan baik dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Pentolan-pentolan hitam itu seperti ketika
merasa tidak berbakat menulis. Menulis itu sulit. Padahal kita bisa mengcover pernyataan tersebut bahwa menulis merupakan suatu keterampilan yang harus dilatih, diasah, dan dibiasakan. Biasakan menulis setiap hari meskipun hanya 15 menit atau satu jam. Masalah lainnya tidak punya ide, buntu, yang ditulis pasti garing, tidak menarik, tidak memiliki waktu, tidak suka menulis. Dengan beberapa alasan tersebut sehingga bu Kanjeng memilih tema Menjadikan Menulis sebagai Passion. Hambatan lainnya kurang percaya diri dan merasa tidak mampu. Yang paling parah ketika kita tidak mau menerima kritik dari orang lain.Ketika dikritik langsung mlempem, surut semangat dan keberaniannya.
Selanjutnya, bagaimana alur menuju naskah yang akan menjadi buku. Awalnya kita akan mendapatkan suatu kendala. Kendala itu ada faktor internal maka kita perlu motivasi. Motivasi bisa dari siapa
saja. Bisa dengan cara mendengarkan, melihat di youtube, membaca buku atau mengikuti kelas-kelas menulis untuk membangkitkan atau bisa termotivasi dan diimbangi dengan etos kerja yang kuat. Dengan motivasi dan etos kerja yang kuat maka hambatan itu bisa dihilangkan hingga muncul suatu karya tulis, suatu naskah yang berproses menjadi sebuh buku.
Ketika menulis sudah menjadi passion, kita mulai rajin membaca buku, mulai mencorat-coret, mencari ide dan kita mulai menulis dengan kata why maka jawaban yang kita kembangkan dengan mind mapping akan berkembang banyak sekali sesuai keinginan kita, lebih filosofis dan berhubungan
dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia. Mungkin buku ini bermanfaat bagi orang lain. .Misalnya tidak bermanfaat bagi orang lain setidaknya kita sudah menuangkan ide kita isi hati kita sebagai suatu tulisan. Pertanyaan berikutnya dengan kata bagaimana (how). Dengan kata bagaimana kita bisa mengembangkan suatu tulisan yang luar biasa. Misalnya bagaimana awal kejadiannya, bagaimana penyelesaiannya dan lain-lain. Pada prinsipnya prtanyaan how lebih mengrh ke tehnis.Mudah dipelajari melalui proses latihan dan kita asah terus menerus.
Alasan menulis sangat beragam karena beberapa orientasi. Awalnya karena senang menulis. Kalau nantinya tulisan ini menghasilkan pundi-pundi uang atau nilai materinya maka itu bonusnya. Menulis juga bisa dijadikan terapi. Tiga alasan kita menulis yaitu a. Orientasi material. Tujuannya mengejar uang, bisa dari royalty, fee pembicara. Apalagi jika menulis novel sampai diankat ke layar lebar. b. Orientasi Eksistensial.
Tujuannya mengejar popularitas dan pengakuan dari masyarakat. c. Orientasi personal. Bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan perasaan, pengalaman atau kisah pribadi agar dapa dibaca orang lain. d. Orientasi social. Tujuannya untuk memengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban. e. Orientasi spiritual. Tujuannya untuk beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca melakukan perbuatan baik. Runnas anfa’uhum linnas” artinya : sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain.
Bu Kanjeng juga menyampaikan motivasi menulis agar meraih mimpi dan punya buku yaitu “khoirunnas anfa’uhum linnas” artinya sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaatuntuk manusia lain.
Beberapa kegiatan untuk menjadi penulis yang baik, antara lain :
1. Read (Membaca)
Berapa banyak buku yang telah kita baca. Sebagai seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general maupun spesifik.
2. Discuss (Diskusi)
Berapa sering kita mendiskusikan isi buku yang kita baca ? Hal ini penting karena ide dan gagasan
seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan orang lain atu diri sendiri.
3. Look and feel (Apa yang kita lihat dan baca di media (TV, radio, internet, medsos dll.)
Berapa sering kita mengamati dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan kehidupan sekitar kita ?
4. Socialize
Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Sedangkan kegiatan persiapan menulis (writing preparation) yaitu :
1. Menggali dan menemukan ide. Penulis menggali gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dengan mengamati kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi atau kajian pustaka.
2. Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca. Dalam hai ini, penulis menentukan tujuan menulis, genre serta target pembaca.
3. Menentukan topik.
Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genredan siapa sasarnnya. Contohnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi kesehatan. Genrenya tulisan popular.
4. Membuat outline.
Outline merupakan kerangka karangan tulisan. Atau garis besar tulisan. Outline yang baik memiliki
kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan bahan materi / buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif, referensi,
banyak ide atau gagasan.
Lantas, bagaimana cara menulis ?
Jawabannya just do it ! Menulislah. Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis. Menulis itu membutuhkan kesabaran. Tulis semampu kita. Jangan berpikir harus sempurna dan jangam terlalu idealis. Ubah mind set kita. Bayangkan jika buku kita best selle. Kita akan menjadi penulis populer, memiliki relasi luas, royalty yang dapat memenuhi kebutuhan hidup atau membantu orang tua.
Selanjutnya bu Kanjeng menyampaikan beberapa hal dalam proses menulis,
yaitu:
1.
Time target. Ada
target waktu untuk menyelesaikan tulisan.
2.
Discipline.
Kedisiplinan diri dalam menulis. Jika sudah ada jadwal menulis jangan digeser
atau kita ganti.
3. Comfortability. Dalam menulis perlu kenyamanan. Susana
nyaman, hati senang, tenang sehingga bisa konsentrasi sehingga tulisan akan
mengalir.
4. Facilities. Misalnya laptop dalam keadaan baik, tidak error. Apa yang kita butuhkan sudah tersedia.
5. Mood Booster. Mood booster memang perlu untuk tetap semangat, gemes, greget untuk segera
menyelesaikannya.
Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:
1. Editing (Penyuntingan), yaitu langkah perbaikan draft naskah berdasarkan pedoman yang berlaku, misalnya teknik penulisan berdasarkan PUEBI. Pada tahapan ini, kita membaca ulang dan menyempurnakan draft tulisan.
2. Rivising (Revisi), yaitu langkah memperbaiki naskah.
Pada tahap ini,
kita bisa mengubah beberapa bagian naskah. Boleh juga melengkapi naskah dengan
menambah materi yang dirasa perlu atau juga menghapus beberapa bagian tulisan
yang tidak perlu. Selain itu juga untuk mengevaluasi kembali naskah demi
menihilkan kesalahan tulis.
3. Publishing (Publikasi), yaitu langkah mempublikasikan karya tulis.
Pada tahapan ini, bu Kanjeng membahasa tentang :
a. Pengiriman naskah bisa dilakukan. Dalam mengirimkan naskah, penulis perlu mengetahui alur penerbitan agar bisa memilih jalur penerbitan yang sesuai pilihannya. Ada dua jalur penerbitan yang bisa dipilih, yaitu Major Publishing (penerbit umum) dan Self Publishing (penerbit Independen).
b.
Pracetak (perwajahan
buku, tata letak, ISBN, proof reading)
Proses pracetak
ini dilakukan setelah naskah selesai dan selesai tahap penyuntingan. Proses ini
meliputi perwajahan buku (cover), tata letak (layout), dan pengurusan
ISBN ( international standard book number).
c. Pencetakan, yaitu proses
cetak buku. Proses pencetakan boleh di penerbit mayor atau penerbit indi.
Produknya bisa dalam bentuk cetak maupun digital.
d. Promosi dan distribusi. Buku
yang sudah dicetak siap edar. Untuk itu diperlukan promosi. Promosi bisa
dilakukan melalui medsos yaitu facebook, instagram, blog, grup WA. Bisa juga
melalui resensi bukudi media cetak, Koran, majalah, bulletin, selebaran, bedah
buku, talk show atau lainnya.
Tibalah sesi terakhir yaitu sesi tanya jawab. Para peserta sangat
antusias hingga pertanyaan dibatas sampai 27 penanya. Dari sekian banyak
pertanyaan, bisa saya tuliskan beberapa jawaban yang menarik. Bu Kanjeng
menyampaikan sebagai penulis khususnya pemula demi menjaga semangat menulisnya
maka sebaiknya sering membaca apa saja, dimana saja, kapan saja. Berkumpullah,
sharinglah pada komunitas penulis. Bila anda sudag tergabung di suatu komunitas
penulis maka jangan pernah keluar dari grup tersebut. Penulis bisa memulai
tulisannya dengan melihat keadaan sekitarnya, kejadian di sekitar, hal-hal yang
menyenangkan maupun menyedihkan. Apapun bisa ditulis.
Ayo jadikan menulis sebagai passion, kumpulkan semua ide yang gentayangan di sekitar kita. Tulisan yang ada di medsos segera kumpulkan, eksekusi dan diskusikan dengan narasumber, bu Kanjeng
atau bu Sri Sugiastuti di WA 089692593804.
“Akhirnya saya mohon pamit dan mohon maaf bila ada kekurangan selama membersamai bapak, ibu sekalian”, kata penutup bu Kanjeng. Bu Aam pun segera menutup kuliah, dan mengingatkan kembali para peserta untuk menuliskan resumenya di blog masing-masing dan mengirimkan linknya di form resume.
Terima kasih banyak bu Kanjeng, Om Jay, bu Aam, Pak Brian dan tim yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas ilmu dan kesempatannya bergabung di grup ini. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas segala nikmat sehat dan ilmu yang sangat bermanfaat. Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan.
Karawang, 13-07-2021
Tulisannya sangat bagus dan menginspirasi Bu, salam kenal dari Banyuwangi. Mohon kiranya berkunjung ke blog saya :) terimakasih
BalasHapusTerima kasih bunda,, siap..otewe ke blog teman-teman 🙏
HapusSenang membacanya mudah untuk difahami. Terima kasih Bunda
BalasHapusAlhamdulillah,, terimakasih Bun
HapusTulisannya komplit, semangat
BalasHapusSiap. Terimakasih 🙏
HapusMantap bunda Sri... Lengkap pokok men...
BalasHapusHehe..matur suwun Bun
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeren, terus belajar tulisannya keren, salam kenal, mampir ke blog ya
BalasHapusTerimakasih Bun. Siap 🙏
HapusTulisannya bagus dan keren. Ketika komentar ini saya tulis, rapinya gak ajeg. Kenapa, Ya?
BalasHapusIya pak, terimakasih sudah mampir
BalasHapusTulisannya komplit dan rapi. keren.
BalasHapusTerimakasih Bun
BalasHapusTulisan ibu lengkap dan terarah... Saya akan terus belajar dan kita sukses bersama KSGN
BalasHapusAamiin, trims Bun
HapusWow... komplit. Materi dilahap habis. Semangat terus untuk berkarya ya, Ibu.
BalasHapusTrima kasih Bun. Semangat juga tuk Ibu
BalasHapusSemangat terus ya.. Semoga bisa fokus sampai akhir.
BalasHapus