Dari Mana Ide Menulis Datang ?


Resume           : 20

Judul               : Dari Mana Ide Menulis Datang

Narasumber    :Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.


“Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” ( Omjay)

 

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah sampai juga langkahku di resume 20. Salah satu syarat menerbitkan buku solo sekaligus mendapat sertifikat pelatihan menulis . Sertifikat sangat diperlukan para ASN sebagai penambahan poin Pengembangan Diri (PD). Sertifikat dengan nilai 32 jam akan mendapat 4 poin. Poin tersebut berpengaruh pada pencapaian angka kredit. Para ASN harus mencapai angka kredit tertentu sebagai syarat layak tidaknya seorang ASN naik ke jenjang lebih tinggi.

Kuliah malam ini dipandu oleh moderator muda, cantik, dan multitalenta dengan label “Sang Blogger Milenial”. Beliau adalah bu Maesaroh atau akrab dipanggil bu Mae. Beliau akan membersamai bapak Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.

Sang Maha Kuasa berkehendak lain. Tadi siang pak Imronmengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera kaki dan tangan sehingga harus dijahit. Syafakallah pak Imron. Ternyata bu Mae juga masih dalam tahap pemulihan setelah mengalami kecelakaan Ahad kemarin. Syafakillah bu Mae.

Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. atau yang lebih dikenal dengan sebutan Omjay menggantikan pak Imron sebagai narasumber kuliah malam ini. Beliulah founder Pelatihan Belajar Menulis ini. Beliau lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta jurusan teknik Elektro (1990-1994). Melanjutkan pendidikan  S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009). Mulai tahun 2014 beliau melanjutkan pendidikan S3 Program Studi Teknologi Pendidikan UNJ.

Sejak tahun 1992 hingga sekarang beliau mengajar TIK di SMP Labschool Jakarta. Segudang pengalaman dan prestasi telah beliau raih. Beliau telah menulis puluhan buku baik solo maupun antologi. Biodata lengkap beliau dapat anda baca di https://wijayalabs.com/about.

Blog internet beliau antara lain : 

https://wijayalabs.wordpress.com

https://wijaylabs.blogspot.com

https://omjaylabs.wordpress.com

http://kompasiana.com/wijayalabs

https://facebook.com/wijayalabs

 

Ide menulis bisa datang dari foto, video dan audio. Kita bisa menulis panjang lebar gegara melihat sebuah foto, video maupun audio. Berikut foto beliau sebagai tantangan pertama.


Gaya Omjay menulis dari hal-hal ringan. Menjadikan yang tidak penting menjadi penting. Mantra ajaib beliau “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”. Dari audio, Omjay mendengarkan istri beliau membaca Al-qur’an lantas Omjay membetulkan bacaan yang kurang pas hingga akhirnya tadarus bersama. Sungguh indah dan harmonis keluarga ini.

Berikut video beliau untuk tantangan menulis malam ini :

 https://youtu.be/Ew8D-riqLskhttps://youtu.be/Ew8D-riqLsk


Omjay menantang para peserta untuk menulis berdasarkan foto Omjay yang beliau kirimkan. Para peserta menulis dari berbagai sudut pandang. Beliau mengirimkan kembali sebuah video. Dari video ini pun muncul beragam tulisan. Sungguh luar biasa.

 

Beliau bisa sehebat ini setelah beliau mengenal guru hebat dan berprestasi, bapak Dedi Dwitagama. Silakn kunjungi blognya di laman https://dedidwitagama.wordpress.com. Selain itu beliau juga berguru pada pak Budiman Hakim dan pak Pepih Nugraha. Silakan gooling karya mereka.

 

“Mulailah menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Kita akan merasa haus dan lapar ketika tidak membaca dan menulis,” jawab Omjay pada pertanyaan peserta.

 

Untuk menghindari writer block bisa jalan-jalan, berkebun, atau membaca. Denga membaca maka kepala akan terisi kembali. Ibarat teko harus selalu diisi. Jadikan menulis itu kebutuhan maka bila tidak menulis akan merasa haus dan lapar.

 

Demikianlah resume kuliah malam ini. Terima kasih bu Mae, Omjay dan tim atas sharing ilmunya. Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang terbaik. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya, diberi kesehatan, dan kesempatan untuk berkarya  serta memberi manfaat untuk orang lain. Aamiin. Salam sehat, salam literasi.

 

 

Karawang, 25 – 8 - 2021

  



 

10 Responses to "Dari Mana Ide Menulis Datang ?"