Gegara Sambal Goreng Kentang Pete



Gegara Sambal Goreng Kentang Pete

 

Siang ini baru sempat ku buka WA grup keluarga besar Atmojo. Lima puluh dua chat belum dibaca. Hmm…ngobrolin apa ya sampai sebanyak ini?  Ku baca satu per satu.

“Assalamu’alaikum mbakyu kabeh. Sehat-sehat ya. Gimana ponakan om semua?” kata si bontot.

Hampir semua anggota keluarga membalas chat. Terus ku baca hingga sampai chat kakak pertama ku.

“Om, bulik, ponakanku kabeh Ahad ngumpul di rumah bude ya. Bude masak sambel goreng kentang,” kata bude.

“Siap bude dengan senang hati. Aku bawa risol aja deh,” kata bude Nur si penjual snack.

“Aku bawa perut kosong aja ha..ha..ha,” kata si bontot.

“Aku bawa ikan ya. Mau yang sudah di bakar atau mentah saja ntar kita bakar di rumah bude,” kata ku.

“Mentah saja bulik. Kita bakar disini. Anget-anget kan uenak,” jawab bude Rani.

Hari yang ditunggu pun tiba. Keluarga kami memang suka ngumpul sebulan sekali.  Hal ini dilakukan supaya rasa kekeluargaan, persaudaraan kami selalu terjaga mengingat kedua orang tua telah tiada.

Beberapa macam kue, risol, buah-buahan, es kelapa sudah tersedia. Maklum banyak ponakan kecil. Para bocil keluar masuk mengambil kue. Mereka makan sambil bermain bersama. Sementara itu para ibu memasak di dapur. Para bapak membakar ikan.

Bude masih menghaluskan bumbu sambel goreng kentang dengan blender. Biar halus dan cepat katanya. Saya masih menggoreng kentang. Menggoreng kentang pun selesai. Bude segera mengambil alih posisiku di depan tungku.

“Sini, biar bude saja yang masak. Bulik tolong ambilkan pete di kulkas,” kata bude Rani.

Segera kuambil barang yang dibutuhkan. Sementara bude mulai menumis bumbu.

“Hmm…wanginya. Menggugah selera,” kataku sambal meletakkan pete disamping goreng kentang.

“Sini bulik biar ngerti masak sambalgoreng kentang pete. Pakde mu ini lho suka banget sama sambal goreng kentang. Menu wajib ini,” kata bude Rani.

Bude Rani ini sangat pandai memasak. Semua pasti suka dan kangen masakan beliau. Tiba saatnya makan siang. Benar saja. Sambal goreng kentang pete laris manis. Bersih tak tersisa. Diam-diam ku perhatikan pakde makan dengan lahapnya sambil sesekali senyum sendiri. Oo..ada apa gerangan? Apakah anggota keluarga yang lain juga melihatnya? Ku lihat everything is okey.

Selesai makan kami ngobrol-ngobrol ringan di teras. Penasaran masih bersemayam di benakku. Iseng saja aku tanyakan keherananku tadi daripada berpikir aneh-aneh.

“Pakde, maaf nih ya. Jangan marah ya. Pakde tadi lagi makan kok senyum-senyum sendiri. Rada aneh gitu,” kataku hampir berbisik.

Seketika bude Nur tertawa berbarengan dengan pakde. Waduh tambah keppo nih.

“Pakde itu suka sama bude karena sambal goreng kentang petenya itu. Jian ora ono tandingane,” kata pakde sambil memeluk bude yang berada disampingnya. Bude tersipu malu. Kita semua tertawa.

Dulu ketika bekerja bude selalu membawa bekal makan siang karena tidak suka mengantri di kantin dan waktu istirahat sedikit. Suatu ketika pakde mencicipi bekal bude. Sejak saat itu pakde  falling in love pada bude. Gegara sambal goreng kentang pete beliau sakinah mawadah wa rohmah.


Karawang, 12 – 8 - 2021



 

 

 

 

 

 

 



 

4 Responses to "Gegara Sambal Goreng Kentang Pete"

  1. Maa syaa Allah, Ibu... keren habis. Sukses banget. Saya suka... saya suka... semiga sehat selalu agar dapat terus berkarya.

    BalasHapus
  2. Aamiin allohumma aamiin, terima kasih Bun. Sehat-sehat juga ya Bun😍

    BalasHapus