Tantangan Kamis menulis
kali ini bertema : buku buka baku.
Ku coba menjawab
tantangan hari ini. Sila disimak ya sobat lage. Mohon tinggalkan jejak setelah
berkenan singgah, terima kasih.
Buku, Buka, Baku
Tiga bersaudara Buku,
Buka, dan Baku tinggal bersama ibunya. Anak pertama Bernama Buku, kedua Buka,
dan terakhir Baku.
“Hei Buka kenapa diam
saja di situ, dik? Sini main bareng Baku,” kata Buku
“Nggak mau. Kak Baku nakal. Tuh burger sama hot dog ku dihancurin,” jawab Buka kesal.
“Aku kan pinjam doang
karena lilinku kurang mau bikin robot. Ya aku pake saja burger Buka. Ini saja masih
kurang,”jawab Baku membela diri.
“Baku, tadi kak Buku udah
kasih lilin. Jumlahnya kan sama, Baku 10, Buka juga 10. Kalau lilin kamu kurang
ya bikin mainannya ganti dong dengan mainan yang ga butuh banyak bahan. Ijin
dulu ke Baku boleh tidak lilinnya dipinjam dulu. Yuk, minta maaf dulu ke Baku,”
kata Buku berusaha memberi pengertian dan mendamaikan kedua adiknya.
“Nggak mau. Aku kan lebih
tua dari Baku. Masa aku yang minta maaf,” jawab Buka kesal.
“Meskipun Buka lebih tua kalau
salah ya harus minta maaf dong. Kakak juga pernah kan minta maaf ke Baku dan Buka?,” kata Buku membujuk Buka.
Buka segera mendekati
Baku.
“Maaf ya Baku,” kata Buka
sambil menjabat tangan Buka lalu berpelukan.
“Nah, gitu dong itu baru
anak sholeh,” kata Buku sambil memeluk kedua adiknya.
Si ibu, sebut saja Buki, memperhatikan
dari balik jendela. Air matanya pun tak mampu lagi dibendungnya. Meluncur bebas
membasahi pipinya. Buku, anak tertuanya bisa ngemong adik-adiknya. Seketika
teringat suaminya yang telah berpulang. Air matanya semakin menganak sungai.
Sesegera mungkin dia masuk kamar sebelum ketiga buah hatinya gundah melihat
ibunya menangis dan menyadari sang ibu memperhatikan mereka.
Buki bersyukur dikaruniai
tiga orang buah hati yang sholeh. Buku apalagi. Dia selalu berusaha berperan
sebagai ayah di saat adik-adiknya merindukan sosok ayah.
Adzan Ashar berkumandang.
Buki segera berwudhu untuk menunaikan ibadah shalat Ashar. Tak henti-hentinya
dia bersyukur atas kesholehan ketiga buah hatinya. Ketiganya membuatnya tegar.
Bangkit kembali menata hati, melanjutkan perjuangan demi Buku, Buka, dan Baku.
Ternyata 3 kata ini bisa juga dibuat cerpen. Keren bun...
BalasHapusTerima kasih Bun .
HapusWah, keren Bu. Membidik tema dari sisi yg berbeda..
BalasHapusAlhamdulillah Bun ..ikut mencoba
BalasHapusWow ... merambah ke dunia fiksi. Selamat mengembangkan sayap.
BalasHapusTerima kasih Bunda
BalasHapusWah bisa menulis fiksi dari buku,buka baku. Keren.
BalasHapusMasih belajar Bun 😊
BalasHapusMasih penasaran, nama panjang mereka apa ya. He he he, keren, Bu.
BalasHapusMeminta maaf tak boleh gengsi. Walau kita lebih tua jika bersalah harus tetap meminta maaf.
BalasHapusWah bisa dijadikan cerpen yg menarik. Selamat Bu
BalasHapusSenangnua Bu Buki punya 3 anak yang sholeh
BalasHapusWah pasti senang jadi Ibu Buku yang memiliki anak seperti Buka, Buku dan Baku. Mantul.
BalasHapusSebenarnya mirip dengan cerpen saya di tantangan menulis kali ini, hehe.. Tapi gak masalah. Yang jelas, nama-nama tokoh itu bikin bingung dan ruwet.
BalasHapus