Pertemuan :
8
Materi
: Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan
Narasumber : Thamrin Dahlan, SKM, M.Si
Gelombang : 19
"Semua orang akan mati
kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di
akhirat kelak" ( Ali bin Abi Thalib)
"Menulislah setiap hari
dan buktikan apa yang terjadi" (Om Jay)
Bismillahirrohmanirrohim
Ku buka grup WA Pelatihan
Belajar Menulis PGRI sudah dikunci Mr. Bams sejak pukul 18.00 wib. Ada 30 slide
dalam bentuk JPG. Waduh… Mr. Bams meneruskan slide-slide itu. KU
coba buka satu per satu. Tring … tring …tring terbuka hingga slide terakhir.
Pukul 19.04 wib Mr. Bams
sebagai moderator segera membuka kuliah online atas ijin om Jay. Beliau membuka
dengan salam dan doa untuk kita semua. Beliau menyampaikan CV narasumber bapak
H. Imran Dahlan, SKM, M.Si. Beliau ini seorang dosen di Akper Polri, Penggiat
Literasi dan Penulis. Pak H. Imran telah menerbitkan 40 buku. Beliau juga owner
penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Pak H. Imran menyampaikan bahwa
pekerjaan pearadaban itu hanya ada dua, yaitu penulis / jurnalis dan pengajar /
guru. Guru sebagai arsitek peradaban. Maksudnya adalah guru yang mendidik
dan mengajar dengan hati. Guru harus memberikan contoh yang baik bagi anak
didiknya melalui sikap dan tingkah laku yang baik. Dua hal ini merupakan
strategi ampuh dalam mengajar. Guru yang mendidik dengan hati sehinga
menjadikan profesi guru sebagai jalan menggapai ridha Illahi.
Guru hebat adalah guru yang
mmpu mengubah paradigmanya untuk berfikir kritis, terbuka, terus berkembang,
dan meningkatkan mutu pendidikan.
Beliau mengatakan literasi
adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah.
Buku adala muara tulisan.
Sejatinya buku merupakan kumpulan tulisan nan terserak maka selaiknya
dikumpulkan karya gemilang tersebut menjadi buku. Pada prinsipnya semua orang
bisa menulis. Menulis hanya memindahkan apa yang diucapkan.
Menurut Pak h. Imran ada tiga
kategori artikel / tulisan, yaitu
1. Artikel Deskriptif yaitu
artikel sebatas menggambarkan atau melaporkan (to describe) dengan 5 W 1 H.
Contohnya
2. Artikel Eksplanatif yaitu
artikel yang menjelaskan, menerangkan dan mengupas permasalahan secara
mendalam/ilmiah, obyektif dan bertanggung jawab. Contohnya karya ilmiah (
skripsi, tesis, desertasi, jurnal) dan opini (Ipoleksosbudhankam).
3. Fiksi, yaitu menuangkan
inspirasi dunia maya sebagai bagian tak terpisahkan dari seni. Sebagai
contohnya puisi, novel, cerpen, pantun.
Beliau juga menyampaikan metode
menulis praktis dengan (a) mengupayakan tidak meninggalkan tulisan, (b)
hiraukan kesalahan ketik, (c) ketika blank maka tinggalkan dan masuk ke
paragraph baru, (d) Baca berulang ketika proses editing, (e) Cukup menulis 7
paragraf untuk pemula, (f) Bersegera posting di medsos.
Banyak hal yang dapat ditulis.
Tulislah apa yang disuka. Tulis apa yang dipahami. Tulislah tentang hobi,
pekerjaan, lingkungan, keluarga dan teman. Inspirasi menulis datang dari banyak
membaca, mengikuti webinar, jalan-jalan, menelaah berita aktual, menelisik
berita viral, silaturahim, menyaksikan fenomena alam, berkomunikasi, bahan
ajar, suasana kelas dan lain sebagainya. Luangkan waktu khusus untuk menulis.
Ketika menunggu, bada subuh, sebelum tidur atau one day one posting.
Tulisan bisa kita letakkan di
facebook, handphone, laptop, personel computer, notebook, sosed, dan email.
Silakan tulisan di share di website sekolah, website
Kompasiana.com, website terbitkanbukugratis.id, facebook, whatsApp, email,
messenger, dan twitter.
Menurut beliau ada tiga rahasia
keajaiban dunia jurnalistik, yaitu (1) setiap tulisan memiliki roh. Tulisan
kita syiarkan di medsos sehingga ada komentar ( baik atau mencemooh). (2)
Biarlah tulisanmu membela diriya sendiri. Biarlah bukumu itu mengikuti
takdirnya ( Buya Hamka). (3) Surprise tak terduga. Mendapat
kesempatan berbicara di depan Presiden Jokowi.
Dari beberapa pertanyaan, dapat
saya tuliskan bahwa langkah awal menerbitkan buku di YPTD mengirim naskah buku
ke email thamrindahlan@gmail.com. Lalu YPTD memproses pengusulan ISBN ke
perpusnas. Selanjutnya proses editing, cover dan layout. Terakhir cetak buku.
Buku yang terbit itulah mahkota seorang penulis.
Pekerjaan guru dan penulis
adalah panggilan hati. Bila mengerjakannya tidak sepenuh hati maka aka nada
seleksi alam. Mereka akan pergi pada saatnya nanti.
Terima kasih Pak H. Imran,
narasumber hebat. Luar biasa materinya. Terima kasih juga untuk Mr. Bams, Om
Jay dan tim di balik layar. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan,
kebersihan hati hingga mampu berkarya, menulis dengan hati. Aamiin.
“Menulislah dengan hati
maka tulisan itu akan menyentuh hati pembaca” ( H. Imran Thamrin Dahlan)
Berikut pantun perpisahan pak
H. Imran :
Apa beda kijang dan rusa
Dua duanya memiliki kuku
Semangat Guru luar biasa
Sebentar lagi memiliki buku
Kalau ada jarum nan patah
Jangan disimpan didalam peti
Kalau ada kata nan salah
Jangan disimpan didalam hati
Kalau ada sumur diladang
Bolehlah kami menumpang mandi
Kalau kita berumur panjang
InshaAllah kita bersua lagi
Karawang, 28-07-2021
Salut. Paparan yang lengkap. Semoga segera menjadi mahkota. Semangat terus, ya.
BalasHapusTerima kasih bunda selalu menyemangati
HapusMantap, bu. Ditutup dengan pantun juga
BalasHapusTerima kasih bunda. Masih belajar
Hapuskeren bu tulisannya, mampir ke blog saya ya bu
BalasHapusTerima kasih Bu, ya Bu otewe BW 🙏
BalasHapusKomplit, pantunnya keren
BalasHapusTerima Bu. Hehehe itu pantun pak H. Imran Bu 😊
BalasHapusKeren bu siap-siap langsung jadi buku ya bu
BalasHapusKeren bu
BalasHapus