Pemburu

 


Bismillahirrahmanirrahim

Ini pengalaman pertamaku menulis di blog dengan gawai. Ku menulis sambil menunggu. Ku coba praktekkan motivasi pak Dedi semalam.

Kali kedua aku ikut ngantri berburu vaksin tahap satu untuk anakku. Kamis, 26-8-2021 berangkat ke mall Resinda. Belum rejeki. Nomor antrian habis sebelum kami sampai di sana. Sayangnya para sekuriti mall yang bertugas saat itu tidak memberi kepastian masih ada kuota atau tidak.  Kami menunggu hingga para petugas medis datang. Tiga puluh menit kemudian baru diumumkan yang tidak mendapat nomor antrian harap pulang. Kami pun pulang dengan kecewa.

Ku coba hari ini kembali mengantri. Kuota 200 orang untuk usia 12 - 17 tahun.  Semakin banyak para pemburu berdatangan. Semoga ada rejeki untuk anakku.  Aamiin.

Kenyataan pahit pun terjadi lagi. Formulir habis dibagikan petugas. Kami pulang menahan kecewa. 

Sampai di rumah, aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci pakaian yang tertunda. Dasar emak-emak lagi baper, nyuci baju juga sambil ngedumel. Astagfirullah, ampuni aku ya Allah. Menerima kenyataan terkadang menyesakkan dada.

Siap menjemur pakaian. Tetiba datang tetangga memberi tahu masih ada sisa vaksin di puskesmas. Setelah kuucapkan terima kasih, tetangga itu pun pulang. Kami segera ke sana.  Selesai mengisi formulir, anakku segera ditensi oleh dokter dan cus jarum suntik berisi vaksin Sinovac dosis 1 masuk ke lengan kirinya.

Alhamdulillah kalau sudah rejeki takkan kemana. Kalau Allah mengijinkan yang tidak mungkin pun akan menjadi mungkin. Terima kasih ya Robb atas nikmat-Mu hari ini. Semoga kami senantiasa menjadi hamba yang pandai bersyukur. Salam sehat. Salam literasi. Jangan lupa bersyukur.


Karawang, 28-8-2021


0 Response to "Pemburu"

Posting Komentar