Wayang Goldilock
Pagi
ini pak Komar bersepeda hingga ke danau. Sesampai di rumah, beliau beristirahat
sambil nge-teh di teras depan. Rainbow cake menemaninya pula. Pak Komar
mengaktifkan ponselnya. Tring … tring … tring. Banyak sekali chat masuk. Mulai dibacanya
satu per satu chat masuk itu.
“Assalamu’alaikum, berhubung
tanggal 20 September sudah masuk jadwal PTS, tugas Bahasa Inggris halaman 59 mohon
difoto dan dikirim ke bu Nanda. Terima kasih atas perhatiannya
wassalamu’alaikum,” kata bu Hasna di grup WA kelas 6 B.
Pak
Komar memanggil Dito yang sedang
menikmati Rainbow cake kesukaannya.
“Dito,
ini tugas Bahasa Inggris halaman 59 sudah dikerjakan belum? Ini kata bu Hasna
tugasnya difoto terus dikirim ke bu Nanda,” kata pak Komar.
“Dito
udah potong gambarnya tinggal ditempel di kertas karton,” jawab Dito.
“Emang
tugasnya apa kok digunting, ditempel? Membuat kliping ya?” tanya pak Komar.
“Bukan,
yah. Tugasnya tuh membuat wayang. Gambar di halaman 158 digunting terus
ditempel di kertas karton. Setelah itu diberi lidi, ditempel di bagian belakang
gambarnya. Gambarnya itu ada Goldilock, ayah beruang, ibu beruang, dan anak
beruang,” Dito menjelaskan pada ayahnya.
“Tadi
Dito bilang tinggal ditempel. Ayo lanjutkan sekarang. Tinggal belajar untuk
PTS-nya,” kata pak Komar.
“Kertas
karton sama lidinya belum ada,” kata Dito.
“Dito
ke toko Rama ya. Di sana Dito beli kertas karton sama tusuk sate. Atau kalau
Dito mau memakai sapu lidi juga tidak apa-apa kok asalkan dicuci dengan sabun
hingga bersih,” kata pak Komar sambil memberi uang.
“Lidinya
beli saja ya, Yah. Jijik kalau pakai sapu lidi. Hiiii …,” jawab Dito geli.
Dito
segera membeli kertas karton dan tusuk sate. Semua sudah siap. Guntingan kertas
tokoh wayang, kertas karton, lidi, gunting, dan lem kertas. Dia mengerjakan di
teras depan. Nino, teman sekelas Dito lewat di depan rumahnya dan melihat Dito
sedang menyelesaikan tugasnya.
“Assalamu’alaikum,
Dito” sapa Nino mendekati Dito.
“Wa’alaikumsalam.
Eh Nino. Kamu sudah kirim tugas ini ke bu Nanda?” tanya Dito.
“Belum.
Boleh bareng ngerjakannya?” tanya Nino.
Dito
hanya mengangguk tanda setuju. Dia asyik melanjutkan menempel. Nino berpamitan
untuk mengambil buku Bahasa Inggris dan perlengkapan lainnya. Tak berapa lama
Nino datang lagi ke rumah Dito. Raut mukanya sedih sekali.
“Kenapa
Dito, kamu sedih gitu ?” tanya pak Komar yang kebetulan keluar.
“Assalamu’alaikum,
Om. Gambar yang sudah saya potong basah dan sobek ketumpahan air minum. Tadi
saya minum buru-buru mau cepat ngerjakan bareng Dito. Saya ga punya gambar
lagi. Saya ga bisa ngumpulkan tugas. Pasti nilaiku kosong,” kata Nino sedih.
“Oh,
boleh om bantu ?” tanya pak Komar.
Nino
mengangguk terlihat sedikit senyuman di bibirnya. Pak Komar segera mengambil
laptop untuk mencari gambar Goldilock dan keluarga beruang. Beliau segera
mencetaknya. Lalu gambar itu biberikan kepada Nino. Nino mengucapkan terima
kasih pada pak Komar dengan wajah sumringah. Nino segera menggunting gambar
itu. Dito memberinya kertas karton dan lidi yang tersisa. Dito pun membantu
menempelkan kertas dan lidi. Tugas pun selesai. Dito segera memotret wayangnya
lalu mengirimnya ke bu Nanda. Nino pun melakukan hal yang sama.
“Alhamdulillah,
terima kasih ya Om, Dito. Akhirnya saya dapat mengumpulkan tugas ini,” kata
Nino girang.
“Om
senang kok bisa bantu kamu,” kata pak Komar.
“Sama-sama
Nino. Kita kan sahabat. Jadi ya harus kerja sama. Dengan kerja sama tugas kita
cepat selesai deh,” kata Dito sambil menyodorkan piring berisi rainbow cake ke
Nino.
Tanpa
ragu Nino mengambil lalu memakannya. Tak lupa berdoa terlebih dahulu dan
mengucapkan terima kasih pada Dito.
Karawang,
19 September 2021
#kerjasama
#cerpenanak
#30daysreadingastorywithyourkids
Kerjasamanya mantap
BalasHapusTerima kasih Bu
BalasHapusCeritanya asyik.
BalasHapusBaca cerita ini jadi ingat waktu kecil pernah punya Boardbook Goldilock.
BalasHapus