Namaku Dona

 

Namaku Dona

Sri Sundari C.U




Pagi yang cerah. Mentari pagi menampakkan wajah manisnya sejak pukul 05:30 WIB. Dona bangun lebih pagi hari ini. Dona ingin ikut ibu ke pasar.

“Bu, ayo sudah siang nih. Pasarnya keburu tutup. Matahari juga sudah bangun. Tadi dia menyapa Dona dengan senyum manisnya. Cantik sekali,” kata Dona sambil bercanda.

“O…ya? Apakah dia menanyakan Ibu? Apa dia sudah mandi?” kata ibu membalas candaan Mona sambil mengeluarkan si item merah kesayangannya.

Mereka pun berangkat ke pasar. Dona dibonceng di belakang. Ibu mulai mengayuh sepeda item merah. Ibu memilih naik sepeda sebab pasarnya dekat rumah. Hanya sekitar  15 menit perjalanan mereka. Mereka mengobrol sepanjang jalan. Tak terasa mereka sudah sampai.

Ibu hanya membeli beberapa macam sayuran, ikan, bumbu dapur, dan kue kering. Sebelum pulang, Dona minta dibelikan kue serabi, kudapan favoritnya. Mereka segera pulang karena Dona masuk sekolah.

Setelah sampai di rumah, Dona segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Pagi ini Dona sarapan sereal dan sepotong kue serabi kesukaannya. Tidak lama kemudian terdengar suara teman-temannya memanggil.  Dia segera berpamitan pada ibunya.

Pelajaran Bahasa Indonesia jam  pertama. Kali ini, BU Sofia memberi tugas untuk menceritakan kegiatan yang dilakukan tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah.

“Anak-anakku, kali ini kita berlatih bercerita ya. Menceritakan kegiatan kalian tadi pagi sebelum pergi ke sekolah. Bu Sofia beri waktu 15 menit ya untuk mempersiapkan diri. Nanti ibu panggil sesuai absen ya,” kata bu Sofia.

Setelah beberapa temannya dipanggil, sekarang giliran  Dona. Dia maju ke depan kelas dengan penuh percaya diri dan ceria.

“Assalamu’alaikum. Namaku Dona. Tadi pagi saya ikut ibu pergi ke pasar. Saya ikut ke pasar hanya ingin membeli kue serabi kesukaanku. Hmm… lezat sekali. Oh, ya kalau ada yang mau nanti ke rumah ku ya. Ha.. ha…Eh, maaf Bu. Lalu saya sarapan dengan sereal dan serabi.  Setelah itu saya dan teman-teman pergi ke sekolah. Terima kasih. Wassalamu’alaikum,” kata Dona lalu kembali ke mejanya lagi.

“Bagus sekali, Dona. Nanti ibu mampir ke rumah ya untuk mengambil serabinya,” kata bu Sofia tersemyum lebar.

“ Hihi….Ya, Bu. Boleh,”  jawab Dona tersipu malu.

Bu Sofia memanggil siswa hingga absen terakhir.  Setelah itu, bu Sofia menyampaikan terima kasih atas keberanian dan percaya diri yang luar biasa.


#namakudona

#desemberaiseichallange

#satuminggusatucerpenak

 



Sri Sundari C.U

Karawang, 19 -12 -2021


7 Responses to "Namaku Dona"

  1. Karakter Dona disini lucu, berani, dan sederhana, saya suka anak seperti Dona

    BalasHapus
  2. Dona is an active and passionate child, and also Dona is a child full of confidence

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, that's right. Thank you for your comman, Sir/ Mom 🙏🙏

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Dona sangat lucu dan jujur, dia bercerita kejadiannya pergi ke pasar bersama ibunya

    BalasHapus