Rumahku
Surgaku
Rinai hujan, secangkir kopi, dan
jagung rebus menemaniku. Saya mencoba menulis dengan tema “Rumahku Surgaku” sesuai
pengumuman Omjay di komunitas menulis. Sebuah lomba Blog dalam rangka memeriahkan
hari pernikahan Omjay dengan istri tercinta yang ke-24.
Happy Wedding
anniversary to Mr. Wijaya Kusumah (Omjay) and Mrs. Siti Rokayah. May Allah give
you happiness, health, and blessings.
Saya ceritakan terlebih dahulu
bagaimana saya mengenal Omjay. Saya mengenal Omjay di sebuah komunitas menulis
sebelum bergabung dengan kelas menulis yang beliau buat. Saya bergabung di gelombang
19. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti kelas
menulis Omjay ini. Nara sumber yang dihadirkan pun merupakan tokoh-tokoh hebat.
Pelatihan
menulis ini kini memasuki gelombang 24. Dapat dipastikan bermunculan ratusan
bahkan ribuan penulis hebat. Sebab dengan mengikuti pelatihan, para peserta
wajib menulis resume di blog pribadi lalu mengirimkan tautannya ke grup.
Kemudian mereka saling berkunjung dan meninggalkan jejak digital di sana.
Syarat kelulusan pun, para peserta wajib menerbitkan buku karya sendiri boleh
dari resume ataupun tulisan sendiri. Untuk lebih mengenal beliau, sila kunjungi
link https://wijayalabs.com.
Omjay
sering memposting sebuah foto lalu di grup lalu kami menulis berdasarkan foto
tersebut. Itulah salah satu cara Omjay memberikan ide untuk menulis.
Back
to
Rumahku Surgaku atau Baiti Jannati. Rumah idaman semua pasangan. Sebuah
rumah yang selalu dibacakan ayat suci Al Qur’an, adanya qudwah hasanah, harmonis,
berkah, bahagia, bersih, indah, rapi, nyaman, aman, tenteram, dan betah
orang-orang yang tinggal di dalamnya. Para penghuninya pun ramah, sopan, saling
menghargai, dan menghormati. Mari kita kupas satu per satu.
Pembacaan
ayat suci Al Qur’an di rumah seyogyanya dilakukan secara konsisten. Seperti
yang kami lakukan. Setiap selesai melaksanakan shalat wajib, kami membaca
meskipun hanya satu ayat. “Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.
Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat
Al-Baqarah” (HR. Muslim). Dengan pembacaan ayat suci ini, rumah terasa lebih
terang, sejuk, dan tenteram.
Adanya
qudwah hasanah atau keteladanan yang baik. Perbanyak ibadah baik ibadah wajib
maupun sunah merupakan salah satu qudwah hasanah. Kami pun berusaha memberi
contoh pada anak-anak. Rasa damai,
tenang, dan Bahagia pun tercipta.
Harmonis,
setiap pasangan suami dan istri berharap dapat membangun keluarga sakinah mawaddah
wa rohmah. Sakinah berarti tenteram, mawaddah artinya cinta, dan rohmah berarti
sayang. Omjay dan istri contohnya. Keluarga
saya juga tentunya.
Kenyamanan
tercipta bukan karena rumah yang mahal, lengkap dengan fasilitas modern dan
mewah di dalamnya. Namun kenyamanan tercipta karena kerapian, keindahan, dan
kebersihan. Meskipun rumahnya (maaf) kecil dan sederhana, bila ditata dengan
rapi, dijaga kebersihannya maka rasa nyaman akan datang dengan sendirinya.
Ketenangan,
kebersihan hati dan pikiran pun sebagai salah satu syarat Rumahku Surgaku. Orang
yang hati dan pikirannya tenang, dia dapat berpikir jernih. Namun bila sebaliknya,
perasaan gelisah, tidak tenang dapat mengakibatkan emosi meningkat, marah
bahkan memarahi anak. Maka yang terjadi hubungan orang tua dengan anak kurang
baik, anak merasa takut berlebihan terhadap orang tua, anak menjadi minder dan terjadi
hal negatif lainnya.
Kehangatan
keluarga terlihat dari asyiknya mengobrol. Canda, tawa, tidak ada kecanggungan,
tidak ada masalah terpendam, tidak ada rasa iri antar anggota keluarga. Tidak
ada kesalahpahaman yang berlarut. Bila ada perselisihan segera dibicarakan
untuk mencari jalan keluar terbaik. Segera saling memaafkan.
Sekali
lagi “Selamat untuk Omjay dan ibu Siti Rokayah. Sehat selalu dan barokah usia serta
rejekinya. Aamiin.
Sri
Sundari
Karawang,
15 – 3 - 2022
aamiin ya robbal alamiin, terima kasih bunda
BalasHapus