Resume : 27
Materi : Menulis Autobiografi
Narasumber : Suparno, S.Pd.,M.Pd.
“Menulislah setiap hari mutu dan rezeki akan mengikuti”.
(Suparno)
“Tantangan adalah jembatan menuju peraihan Ilmu. Dan berlatih adalah kunci dari penguasaannya”. (Ms. Phia)
Bismillahirrohmanirrohim
Kuliah ke-27. Semakin
dekat ke penghujung pertemuan. Malam ini Ms. Phia dari Sukabumi bertugas
sebagai moderator. Beliau akan membersamai bapak Suparno,S.Pd.,M.Pd. Materi
yang akan beliau sampaikan mengenai “Menulis Autobiografi”.
Pak Suparno lahir di Magetan, 25 Juli
1966, Lulusan D3 86 IKIP Surabaya, S1 Wima Madiun , S2 Unipa
Surabaya. Beliau gemar membaca sejak SD. Thomas Alva Edison penemu bola lampu pijar merupakan
buku pertama yang selesai dibaca.
Beliau mulai mengajar sebagai Konselor di SMP 2 Kawedanan
pada 1992. Pada 2016 diangkàt sebagai Kepala Sekolah di SMP3
Kawedanan. Tahun 2019 mutasi di SMPN 1 Takeran dan mulai Maret 2021
mutasi di SMPN 2 Karangrejo Magetan.
Kesukaan menulis dimulai sejak 1986. Buku hasil karyanya;
1. Panduan belajar Excel
2. Perjuangan hidupku
3. Panduan Pranatacara dan
Pamedharsabda.
4. Catatan harian seorang
Kepala Sekolah
5. Catatan Kepala
Sekolah
6. Lulus Corona
7. Potensi Desa
Pojoksari
8. Dharma Wanita
9. Langkah Jitu menulis
buku
Prestasi yang pernah diraih beeliau :
1. Lulusan terbaik
jurusan PPB D3 IKIP Surabaya th 1989
2.Lulus terbaik jurusan PPB S1 Wima
th 1996
3.Guru Berprestasi juara 2 Tk
Kabupaten
3. Nara sumber Nasional
guru pembelajar th 2016 sd. 1018
4. Pemimpin redaksi majalah
Tramedia th 2004 sd 2010
5. Pemimpin Redaksi
majalah Pena Mageti th 2019 sd. 2020
Blog beliau : https://suparnomuhammad.blogspot.com. No. handphone : 08125212122
Beliau sekarang sebagai pengajar praktik di guru penggerak
Kemendikbud. Sila kunjungi blog beliau di laman
http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/07/guru-pengajar-praktek_22.html?m=1.
Selain itu, beliau juga sebagai Guru Motivator Literasi.Baca juga blog beliau
di laman http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/09/siap-menyesuaikan-diri-untuk-perubahan.html?m=1.
Mengapa menulis biografi ? Manusia tidak akan pernah tahu kapan ajal menghampiri. Supaya anak cucu kita nanti mengetahui perjalanan hidup kita mencapai kesuksesan dengan perjuangan luar biasa. Dengan menuliskan kisah nyata ini maka mereka mengetahui bagaimana nenek moyang mereka.
Menulis buku biografi yang bertema pendidikan akan menambah
angka kredit bagi para ASN. Bagi calon kepala sekolah,di masa penilaian, buku
ini mewakili siapa diri anda.
Seorang penulis dapat menulis dari apa yang didengar,
dilihat dan dialami. Bagaimana menulis buku biografi ? Menulis buku biografi
adalah menulis apa yang dialami. Sehingga menulis buku biografi paling mudah
dilakukan.
Langkah berikutnya menyiapkan data data pendukung, misalnya
foto, buku diary dsb. Selanjutnya buat jadwal menulis dan
taati jadwal tersebut. Nah, mulai deh kita menulis per outline atau per judul.
Tulis saja terus hingga selesai, abaikan typo.
“Tulislah dengan
pikiran dan perasaan, dengan akal
budi dari hasil merenung yang dalam maka
pikiran Bapak Ibu akan terbimbing oleh ilham
yang mengarahkan.” lanjut beliau.
Bila tiba-tiba muncul ilham atau ingatan lain ketika sedang
menulis, maka tulis dulu di buku lain dan segera kembali fokus ke otline. “Setelah semua
judul sudah terbahas kemudian
sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai
dengan urutan sejarah perjalanan
kehidupan Bapak Ibu.” kata beliau.
Tambahkan kata-kata mutiara boleh ditambahkan di awal
tulisan hingga terlihat lebih menarik. Segera lakukan editing dari awal hingga
akhir. Lalu, carilah editor terpercaya. Terakhir, kirim ke penerbit. Kemudian
buatlah cover buku yang baik. Ingat, minta kata pengantar pada tokoh terkenal.
Supaya kita dapat menulis buku biografi yang baik maka kita harus membaca beberapa buku biografi sebagai pembanding. “Modal utama seorang penulis adalah kemauan, maka rawatlah itu dengan bersahabat dengan sesama penulis.” jelas beliau pada seorang peserta yang bertanya.
Buku beliau yang berjudul : Perjuangan Hidupku” merupakan buku
biografi beliau yang menceritakan siapa beliau, ayahku siapa, kakekku siapa,
buyutku siapa.
Gaya penulisan bebas, boleh dari aku, saya. Latar tempat,
tokoh, waktu semua ditulis dengan jelas. Jangan menggunakan nama samaran. “Misalnya saya pernah ke Makassar , acaranya apa, bagaimana, mengapa,
kapan , hal hal apa yang berkesan di sana, naik apa,
ketika naik perawat bagaimana
dan seterusnya mengalir apa yang ada di angan Ibu.” Jelas beliau.
Beliau juga menambahkan, mMemoar (juga biasa
ditulis memoir) adalah kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan
menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa
yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Biografi adalah riwayat hidup
yang ditulis orang lain, misalnya
Biografi Pak Dirman, ditulis orang lain. Sedangkan autobiografi adalah
buku riwayat hidup yang
ditulis oleh dirinya sendiri.” Karena kita bukan orang terkenal
maka tulislah sendiri diri kita sebagai jejak literasi bahwa kita pernah ada di
bumi ini.
Bila menulis biografi seorang tokoh atau orang lain sebaiknya
minta ijin terlebih dahulu pada tokoh tersebut. Bila tokohnya telah tiada dapat
meminta ijin pada keluarganya. Biasanya keluarga akan memberi data, informasi
yang lebih akurat.
Materi yang sangat menarik. Terima kasih Pak Suparno, Ms. Phia, Omjay dan tim. Semoga ilmu yang disampaikan menjadi lading pahala.
Sehat selalu untuk kita semua.
Karawang, 10-9-2021.
Mantab, semoga menginspirasi
BalasHapusAamiin. Terima kasih kunjungannya Bunda 🙏😍
BalasHapusMasih terus bersemangat menulis resume, terlihat dari lengkap, rapi dan tampilan yang menarik.
BalasHapusInsyaallah Bunda. Semoga selalu terjaga semangat ini Bunda.
HapusMantul bu, semoga karya buku segera terwujut
BalasHapusAamiin. Doa yg sama untuk Ibu. Terima kasih.
HapusSaya tidak bisa masuk ke link blognya pak Suparno
BalasHapusApakah terkendala sinyal?
BalasHapus